Rabu, 12 Oktober 2016

Laporan 3 Manajemen Jaringan "DHCP address"



A. Tujuan  
  • Mengetahui serta memahami prinsip DHCP server dan DHCP client serta keguanaannya.
  • Mampu melakukan konfigurasi untuk DHCP server dan DHCP client.
B. Dasar Teori


1. Pengertian DHCP

DHCP atau lengkapnya Dynamic Host Configuration Protocol merupakan layanan yang secara otomatis memberikan ip address ke komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan nomor ip address disebut DHCP Server dan yang meminta nomor ip address disebut DHCP Client.

Dengan adanya layanan DHCP seorang administrator jaringan tidak perlu repot – repot untuk memberikan nomor ip address secara manual ke setiap  komputer yang ada dalam jaringan saat konfigurasi TCP / IP, tetapi hanya cukup memberikan referensi ke DHCP. Selain memberikan alamat IP Address, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti Default Gateway dan DNS server.

2. Tahapan cara kerja DHCP Server
  1. IP Least Request – Merupakan proses saat client meminta nomor IP ke server (broadcast mencari DHCP server).
  2. IP Least Offer – DHCP menjawab dengan memberikan nomor IP yang ada di database DHCP.
  3. IP Lease Selection – Client memilih penawaran DHCP server yang pertama diterima dan kembali melakukan broadcast dengan message menyetujui peminjaman tersebut kepada DHCP Server.
  4. IP Lease Acknowledge – DHCP server memberikan jawaban atas pesan tersebut berupa konfirmasi no IP dan informasi lain kepada client dengan sebuah ACKnowledgment. Setelah server memberikan nomor IP, maka server meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke DHCP client dan mencoret nomor IP tersebut dari daftar pool.
  5. Lease Period – Pemakaian DHCP Client tersebut dinyatakan selesai, nomor IP tersebut dikembalikan kepada DHCP server, dan server dapat memberikan nomor IP tersebut kepada client yang membutuhkan.
  C. Topologi

D. Langkah-langkah

1. Buka winbox dan login menggunakan Mac Address seperti biasanya pada salah satu PC.

2. Setelah masuk ke dalam menu winbox, klik IP>Addresses. Klik tanda tambah untuk memberikan alamat. Isikan alamatnya 192.168.5.1/24 dan pilih ether 2.

3.Lakukan hal yang sama pada ether 4 dengan address 172.16.5.1/24.
4. Pada address list akan terlihat seperti gambar di bawah.

5. Pada menu bagian kiri pilih IP>DHCP server. Pada DHCP server, klik DHCP setup. Disini akan dinput ip apa saja yang tersedia di dhcp server.

6. Pilih interface yang untuk menjalankan DHCP server ini.

7. Masukkan network DHCP address, setelah itu Klik Next.
8. Setelah itu akan muncul ip default gateway secara otomatis.

9. Masukkan ip untuk client.


10. Setelah itu klik Next. Isikan DNS yang akan digunakan oleh client.

11. Setelah itu klik next. Kita akan diminta berapa lama waktu ip tersebut disewakan. Kita atur selama 10 menit.

12. Lakukan hal yang sama untuk ether4.

13. Setelah selesai dilakukan konfigurasi,firewall-nya kita matikan terlebih dahulu agar dapat melakukan tes koneksi dengan mudah.

14.Setelah firewall dimatikan, lepaskan kabel pada port 2 dan 4, lalu hubungkan kembali. Ini berguna agar ketika terhubung kembali, PC-0 dan PC-1 akan menerima ip secara otomatis yang berasal dari DHCP.

15.Cek ip address yang telah di terima pada PC-0 dan PC-1. Tampilan ip addressnya sebagai berikut.
Tampilan Ip address PC-1

Tampilan IP Address PC-0

16. Setelah di lihat ip addressnya, dilakukan ping antar PC-0 dan PC-1. Hasil ping-nya seperti gambar dibawah.
Hasil ping dari PC-1 ke PC-0
 Hasil ping dari PC-0 ke PC-1

17. Ketika ping berhasil dilakukan, konfigurasi berarti telah berhasil dilakukan.

 
E. Analisa 

     Dari praktikum tentang konfigurasi DHCP server pada Mikrotik ini dapat diketahui bahwa DHCP Server digunakan untuk memberikan pinjaman IP address ke host yang ada. Sedangkan host yang mendapatkan pinjaman IP address dari DHCP server disebut DHCP client. Ketika kedua DHCP pada client dihidupkan, maka komputer akan request IP ke DHCP server. Kemudian akan dijawab dengan memberikan nomor IP yang terdapat di Database DHCP. 

     Sifat pemberian IP dari DHCP ini adalah penyewaan. Jadi ada batas waktu tertentu berapa lama sebuah host dapat menyewa IP. IP DHCP yang telah disewakan akan dihilangkan dari pool DHCP server, sehingga tidak digunakan oleh host lain yang dapat mengakibatkan error. Jika tidak ada lagi nomor IP yang dapat diberikan, maka client tidak dapat menginisialisasi TCP/IP, dengan sendirinya tidak dapat tersambung pada jaringan tersebut. Dengan menggunakan DHCP sever dministrator tidak perlu memberikan IP secara manual. IP address diberikan bersama dengan subnetmask dan default gateway.

F. Kesimpulan

Dari pecobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :

 1. DHCP protokol yang dapat memberikan IP  address otomatis kepada PC, sehingga administrator jaringan tidak perlu memberikan IP address secara manual terhadap PC. 

2. PC yang meminta IP address disebut sebagai DHCP client, sementara yang memberikan IP address secara otomatis disebut dengan DHCP server, 

3. Penyetingan DNS dilakukan untuk menterjemahkan IP address kesuatu alamat web ataupun sebaliknya saat mengakses internet


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon jika ada masukan atau saran
[Gunakan Nama]