Rabu, 05 Oktober 2016

Laporan 2 Manajemen Jaringan "Dynamic Routing"


A. Tujuan
-Mahasiswa dapat mengkonfigurasi routing dinamik dan RIP.
-Mahasiswa mampu mengetahui perbedaan routing dinamik OSPF dan RIP
-Mahasiswa mampu memahami routing dinamik dan OSPF

B. Dasar Teori
         Dynamic routing adalah fungsi dari routing protocol yang berkomunikasi dengan router yang lain untuk saling update tabel routing yang ada. Dengan demikian, administrator tidak perlu melakukan updating jalur (path) jika terjadi perubahan jalur transmisi (path). Dynamic routing umumnya digunakan untuk jaringan komputer yang besar dan lebih kompleks. Dengan cara ini, router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan data kearah yang benar.

Ada beberapa ciri-ciri dari Dynamic routing, antara lain :
  • Router berbagi informasi routing secara otomatis
  • Jumlah gateway sangat banyak .
  • Routing tabel dibuat secara dinamik.
  • Membutuhkan protokol routing (contohnya RIP ,OSPF, dll ).
Routing dinamis ini juga memiliki beberapa jenis protokol, antara lain :
  • RIP ( Routing Information Protocol ).
  • IGRP ( Internal Gateway Routing Protocol ).
  • EIGRP ( Enchanced Internal Gateway Routing Protocol ).
  • OSPF ( Open Shortest Path First ).
  • BGP ( Border Gateway Protocol ). 
 Dynamic routing memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, diantaranya:

Kelebihan:
  1. Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada.
  2. Bila terjadi penambahan suatu network baru, tidak perlu semua router mengkonfigurasi. Hanya router-router yang berkaitan.
  3. Hanya mengenalkan alamt network yang terhubung langsung dengan networknya
Sementara untuk Kelemahannya yaitu :
  1. Beban kerja router lebih berat karena selalu memperbarui ip table pada tiap waktu tertentu
  2. Kecepatan pengenalan network terbilang lama karena router membroadcast ke semua router hingga ada yang cocok
  3. Setelah konfigurasi harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua alamat ip yang ada
  4. Susah melacak permasalahan pada suatu topologi jaringan lingkup besar
C. Topologi

D.    Langkah-langkah

1.Isikan ip address sesuai gambar dibawah. Ip dibawah merupakan ip address yang digunakan pada PC-Chris.

2.Setelah mengatur ip address pada PC-Chris, maka kita perlu mematikan windows firewall agar dapat terhubung antar router.

3.Setelah itu, kita masuk kedalam program winbox untuk melakukan setting routerboard. Klik pada bagian ip, setelah itu pilih address. Masukkan address 192.168.5.1/24. Lalu pilih interface ether 2.  Ip ini merupakan ip pc pada port 2.

4.Tambahkan lagi ip 200.200.200.2/24 dan pilih interface ether 3, yang merupakan port 3. Ip ini digunakan untuk menghubungkan pc lainnya dengan ip 200.200.200.1/24.

5.Selanjutnya kita setting routing OSPF. Pada bagian network ditambahkan ip 192.168.5.0/24 lalu 200.200.200.0/24

6. Setelah di tambahkan, pada bagian kiri klik IP, setelah itu pilih router. Akan terlihat terdapat DAo, yang merupakan ip dari pc yang dihubungkan ke port 3.

7. Setelah muncul DAo, lalu hapus kedua addressOSPF.

8. Klik pada routing, lalu pilih RIP. Isikan ip address yang sama dengan ip OSPF yang tadi.

9.Lalu lihat di route list. akan terlihat bagian DAr.


10. Setelah muncul DAr, coba lakukan ping melalui command prompt. ping ke 192.168.8.254. Akan diterima reply dari ip address tersebut. Ini menandakan bahwa antara PC-Chris dan PC-Jaka sudah saling terhubung dalam jaringan.

11. Praktikum telah selesai dilakukan.
  
E.     Analisa 


Dari praktikum yang telah dilakukan ini dibahas mengenai konfigurasi dynamic routing. Konfigurasi dilakukan dengan menggunakan aplikasi winbox. Saat melakukan setting ip address, jika muncul cetak merah, ini berarti ethernya dalam keadaan off. Untuk mengaktifkannya yaitu dengan klik menu interface dan pilih routes. Jika hasilnya reachable, maka kita dapat menghubungkan pc kita dengan pc yang lainnya (PC-Chris dan PC-Jaka). Untuk mengkonfigurasi router secara dinamis diperlukan dua cara yaitu OSPF dan RIP.

OSPF (Open Shortest Path First) merupakan sebuah protokol routing dinamis yang dapat menjaga, mengatur dan mendistribusikan informasi routing antar network mengikuti setiap perubahan jaringan secara dinamis.

RIP (Routing Information Protocol) adalah sebuah protokol routing dinamis yang digunakan dalam jaringan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network). Untuk melakukan konfigurasi dengan RIP, IP yang telah diinputkan di OSPF harus dihapus terlebih dahulu agar bisa konfigurasinya.

Agar dapat menghubungkan antara router0 dan router1 sehinggaa PC-Chris dan PC-Jaka dapat terhubung, maka harus dikonfigurasi juga di PC masing-masing sesuai alamat yang telah ada. 

F.Kesimpulan

Dari praktikum yang telah dilakukan ini dapat disimpulkan bahwa:
  1. Terdapat 2 cara otomatis menghubungkan 2 mikrotik dan IP network yang berbeda yaitu OSPF dan RIP
  2. RIP dan OSPF memiliki fungsi yang sama untuk membangun suatu jaringan tanpa memasukkan alamat ip.
  3. OSPF memiliki keunggulan untuk konvergensi yang cepat di banding RIP.
  4. Routing dinamik memudahkan kita melakukan konfigurasi ke pc lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon jika ada masukan atau saran
[Gunakan Nama]