Rabu, 28 September 2016

Laporan 1 Manajemen Jaringan "Static Routing"

A. Tujuan

         1. Konfigurasi MikroTik mulai dari Setting Interface, Setting IP Address, Setting IP Route.
         2. Memverifikasi konektifitas dari PC1 ke PC2 menggunakan MikroTik.
  
B. Dasar Teori

       MikroTik routerOS adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang digunakan untuk menjadikan komputer menjadi router network yang handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk IP network dan jaringan wireless, cocok digunakan oleh ISP, provider hotspot dan warnet. MikroTik didesain untuk mudah digunakan dan sangat baik digunakan untuk keperluan administrasi jaringan komputer seperti merancang dan membangun sebuah sistem jaringan komputer skala kecil hingga yang kompleks sekalipun.

       Pada praktikum ini akan melalukan percobaan static routing. Routing static adalah menambahkan jalur routing tertentu secara manual. Mikrotik secara default akan membuat jalur routing otomatis (dynamic route) ketika kita menambahkan ip address pada interface. Lalu kenapa kita memerlukan static routing? Karena untuk menghubungkan perangkat network yang memilik ip segment (subnet) yang berbeda memerlukan sebuah perangkat yang mampu melakukan proses static routing.

         Sebagai contoh seperti pada Gambar 1. Topologi jaringan routing static , dimana terdapat 2 router yang masing-masing router terhubung ke perangkat network. Dalam artikel ini akan di bahas bagaimana cara menghubungkan perangkat network di bawah router tersebut dengan cara membuat routing statik sehingga setiap perangkat yang berada di bawah router yang memiliki ip segment (subnet) yang berbeda dapat saling berkomunikasi, selain itu juga di dalam artikel ini akan di bahas bagaimana menghubungkan perangkat di bawah router agar terdapat konektifitas dari PC1 ke PC2 menggunakan MikroTik.

C. Topologi

D.    Langkah-langkah
a.    Pastikan mempunyai aplikasi winbox pada konfigurasi ini yang berguna untuk meremote MikroTik.
b.      Pastikan MikroTik minimal mempunyai 3 port ethernet.
c.       Hubungkan MikroTik pada sumber listrik menggunakan kabel power.
d.      Hubungkan port1 MikroTik ke PC menggunakan kabel UTP.
e.       Pastikan led pada MikroTik menyala dan berwarna hijau.
f.        Buka aplikasi winbox dan klik refresh, maka akan muncul mac address MikroTik.
g.      Klik mac address, untuk username default MikroTik yaitu admin dan untuk password dikosongkan, lalu klik connect. Tunggu hingga keluar tampilan menu-menu pada winbox.
h.      Klik IP, lalu pilih IP address dan pada kolom tambahkan IP address untuk masing-masing interface pada masing-masing router.

Pada MikroTik M2 :
·  IP address add address=192.168.10.1/24
   Interface=ether2
·  IP address add address=192.168.10.2/24
   Interface=ether3

Pada MikroTik M1 (Route 0 ) :
· IP address add address=192.168.10.1/24
  Interface=ether3

· IP address add address=10.1.8.0/24
  Interface=ether2

i.  Klik IP, lalu pilih Route dan pada kolom tambahkan gateway untuk masing-masing router. Yang akan ditampilkan pada Route List

Pada MikroTik M1 :
·        IP route add dst-address=10.1.8.0/24
      Gateway=192.168.10.1



Pada MikroTik M2 :
·  IP route add dst-address=11.2.5.0/24
   Gateway=192.168.10.2

j. Setting IP Address dan Gateway pada PC-1 dan PC-2
·         Gateway PC-0=10.1.8.100
·         Gateway PC-1=11.2.5.100

Salah satu contoh nya seperti gambar berikut :


k.      Turn Windows Firewall off


l.Setelah setingan selesai lakukan perintah PING atau TRACERT antar komputer untuk memastikan     static routing telah berhasil dibuat.

E. Hasil

Pada PC-0 (PC-Chris)




 F.     Analisa
Yang dilakukan pada praktikum ini yaitu static routing, dimana ada 3 network, yaitu A,B dan C. Dan pada praktikum ini kita akan menghubungkan PC-1 di jaringan A dengan PC-2 di jaringan C. Setelan dilakukan setting static routing maka PC-1 akan bisa melakukan perintah PING ke PC-2, begitu sebaliknya PC-2 dapat melakukan perintah PING ke PC-1. Dimana Static routing adalah metode routing yang tabel jaringannya dibuat secara manual oleh administrator jaringannya. Static routing mengharuskan admin untuk merubah route atau memasukkan command secara manual di router tiap kali terjadi perubahan jalur. Router meneruskan paket dari sebuah network ke network yang lainnya berdasarkan rute(catatan: seperti rute pada bis kota) yang ditentukan oleh administrator. Rute pada static routing tidak berubah, kecuali jika diubah secara manual oleh administrator.

G. Kesimpulan
1.   MikroTik router mampu melakukan menagement user pengguna hotspot, management bandwidth.

2.   Static routing di setting secara manual oleh para administrator jaringan.

3.  PC-1 dapat melakukan perintah PING ke PC-2, begitu sebaliknya PC-2 dapat melakukan perintah       PING ke PC-1.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon jika ada masukan atau saran
[Gunakan Nama]